Human skin close-up
Face & Body Product

Rangkaian Skincare dari Toner, Serum, Pelembab dan Sunscreen yang Non Comedogenic

Produk non comedogenic adalah produk yang kandungannya tidak menyumbat pori-pori. Apa saja bahan-bahan yang dapat menyumbat pori-pori dan membentuk komedo di kulit? Apa saja rangkaian skincare comedogenic yang dapat ditemukan dan di beli di Indonesia? Tetap lanjut baca tulisan ini karena disini akan memberi tahu ada produk non comedogenic yang bisa ditemukan dan dibeli di Indonesia, mulai dari pelembab non comedogenic, toner non comedogenic, dan sunscreen non comedogenic.

Apakah kalian penasaran juga bahan-bahan apa yang masuk kategori comedogenic dan non comedogenic? Dan bagaimana cara memilih dan mencari produk skincare non comedogenic? Jawabannya yang pertama, ada banyak sekali bahan yang dapat menyebabkan komedo dan hampir semua kandungan skincare pasti dapat menyebabkan komedo. Sekalipun kita tahu, sulit juga untuk dihafal. Cara mudah mengetahui suatu produk skincare itu dapat menyebabkan komedo atau tidak adalah jika brand-nya berani melabeli non comedogenic pada produknya, ya sudah percaya saja saya tuh. Bukan apa-apa, namanya kulit kan pasti ada pori-porinya, produk non komedenik ini bukan berarti 100 persen tidak menyebabkan komedo hanya saja lebih meminimalisir.

Pasti pernah dong pakai produk seperti pelembab yang baru berapa meniit pakai trus misalnya cuci muka atau wudhu widihhh berasa tuh kok bruntusan grindilan taunya komedoan. Nah bisa jadi bahannya memang too much comedogeic ingredients. Sekali lagi, sulit dihafal dan memang tergantung kondisi kulit juga.

Ngafalin tanggal bebeb ulang tahun aja susah, apalagi ngafaalin kandungan non comedogenic

bu siti

Kenapa kulit pria cenderung lebih mudah dirawat daripada kulit wanita? karena pria tidak ada siklus haid. tanggal bisa berubah, hormon berubah drastis. Jadi memang sulit merawat kulitnya. Keadaaan berubah-rubah ga dari faktor luar saja mempengaruhi kulit kita tapi juga faktor dalam. Bisa jadi hari ini pakai produk non comedogenic oke-oke saja, bulan depan ya tetep saja komedoan malah tambah banyak.

Tetapi jika ingin membeli produk non comedogenic karena memang dirasa akhir-akhir ini sangat rentan komedo, saya ada nih 4 produk dengan klaim non comedogenic yang mudah ditemui. Klaim non comedogenic ini ga sekedar dari informasi di toko yang jual ya, tetapi memang ada di kemasannya. So, berhubung saya bukan tipe menghafal kandungan skincare karena semua ada porsinya. Biarkan mereka yang berkecimpung di industri skincare yang memahami sedalam-dalamnya kandungan. Saya modal percaya aja sama brand-nya apalagi kalau di kemasan sudah tertera non comedogenic, ya sudah. Tipe-tipe pembeli yang pasrah memang saya.

Toner Non Comedogenic

Ini adalah hydrating toner yang non alcohol, non comedogenic, tidak mengandung pewangi / perfume dan mengandung niacinamide. Komplit. Berfungsi untuk melembabkan, membantu menyejukkan kulit yang teriritasi ringan, memberikan rasa nyaman pada kulit sensitif dan mencerahkan. Tidak mengandung parfum/pewangi maupun alkohol. Menggunakan 10 bahan saja dalam ingredient list produknya termasuk Panthenol dan Niacinamide. Penggunaan rutin dapat menjadikan kulit terhidrasi, lembut, dan hari demi hari kulit lebih kuat, tidak mudah merasa sensitif dan cerah. This toner can makes your skin feels and looks firmer smoother and radiant.

Tekstur toner ini cair, tidak lengket dan cepat menyerap. Masa expired 12 bulan setelah kemasan dibuka. Dengan isi 200ml dikemas dalam bentuk botol transparan yang cukup tinggi, tampak jelas isi di dalamnya. Produk yang sudah ada di meja rias saya dari tanggal 28 nopember 2022 ini rutin saya pakai dan sampai sekarang belum habis. Harganya rada-rada bikin nangis, tetapi karena itulah saya sulit menggantinya alias saya hanya punya satu toner ini saja saat ini. Cocok ga cocok akan saya pakai sampai habis.

Untungnya saya cocok. Yang terbukti di saya adalah dia melembabkan kulit instan seketika tanpa perlu terlihat berlebihan seperti muka basah atau benyek. Kemerahan di wajah atau habis merah-perih kalau dari kerja lapangan, saya tampolin ini memang menyejukkan. Toner ini tidak segera terlihat mencerahkan. Namun setelah menggunakannya rutin dan sudah habis setengah botol, wajah saya tampak lebih cerah. Kulit saya improve lebih baik saat menggunakan toner ini. Tapi kalau dia habis belum tentu saya mau sih repurchase lagi karena mahal namun ini langkah yang tepat untuk mengatasi persoalan kulit saya yang kering-dehidrasi-jerawatan-komedoan. Langkah awal yang bagus!

Serum Non Comedogenic

Saya pilih serum retinol karena vitamin A banyak kegunaannya ke kulit dan lebih potent untuk mengatasi persoalan kulit saya yang mudah komedoan, aging, dan kusam. Namun retinol juga ‘terkenal’ dapat mengiritasi kulit dan membuat kering. Adanya B3 dalam serum ini cukup mampu menyeimbangkan efek-efek tersebut. Karena memang di saya serum ini tidak terasa celekit-celekit jika dibarengi dengan toner yang menghidrasi diatas itu. Kalau habis cuci muka tanpa didasari hydrating toner atau hydrating serum, retinol tidak bagus hasilnya di kulit saya malah mempercepat timbulnya jerawat dan sedikit perih. Untuk itu saya selalu memberi lapisan hidrasi dulu baru serum retinol.

Perlu diperhatikan juga penggunaan retinol sebaiknya tidak dibarengi dengan penggunaan AHA dan atau BHA dan atau PHA karena mereka kegunaannya untuk eksfoliasi yang juga bisa menyebabkan kering dan iritasi ditambah pakai retinol nah double memperbesar kemungkinan iritassi dan mengeringkan kulit. Maka basic penting pelapis dasar retinol adalah kandungan yang melembabkan seperti panthenol atau hyaluronic acid beserta turunanya (tanpa bahan aktif lainnya dalam komposisi produk tersebut). Jerawat-jerawat yang mendem, bernanah, sakit mampu reda dengan menggunakan hydrating toner + serum retinol. Ga perlu dipencet, ga perlu diklopek sudah dikalemin sama retinol dan hydrating toner.

Plusnya lagi serum yang dikemas dalam botol kaca merah disertai pipet ini tertera sebagai serum yang non comedogenic alias tidak menyumbat pori / won’t clog pores. Serum ini teksturnya agak kental dengan warna kekuningan dan sedikit ada baunya tapi tidak lengket, mudah meresap dan dapat digunakan tanpa perlu pelembab lagi setelahnya. Meski harganya mahal untuk seukuran 30 ml, namun karena efeknya bagus dalam satu kali pemakaian ketimbang serum retinol lain yang pernah saya coba jadi serum yang resmi berdiri di meja rias sejak tanggal 27 nopember 2022 ini worth my money dan saya sayang-sayang pakainya hanya seminggu sekali atau seminggu dua kali tiap hari rabu malam dan minggu malam.

Uniknya, di kemasan serum ini tertera kegunaan serum ini untuk membuat kulit tampak cerah, namun saya ga ngerasa wajah saya lebih cerah. Yang saya rasakan justru jerawat saya mereda, memudar dan garis-garis di mata dan garis senyum ga sedalam sebelumnya. Dan itu cukup banget sih dan memuaskan di kulit saya. Soal cerah mah nanti aja dah. Wkwkkw

Pelembab Non Comedogenic

Setelah berusaha mencari-cari pelembab yang non comedogenic akhirnya saya menemukannya. Ini bukan merk lokal sama seperti toner dan serum diatas yang juga bukan merk lokal. Pelembab ini teksturnya seperti krim namun tidak sepadat krim-krim pelembab biasanya (thick). Warnanya putih dan no scent. Tidak mengandung alkohol atau pewangi dan pewarna. Untuk seukuran 125ml pelembab ini dibandrol dengan harga yang lebih terjangkau ketimbang toner dan serum diatas. Persoalannya pelembab ini ga bisa saya tumpuk pakai setelah menggunakan serum retinol. Kalau saya pakai etelah serum retinol, akan menimbulkan bruntusan dan jerawat malah ga reda. Karena ya itu tadi serumnya retinol, pelembabnya malah ada lactic acid (turunan AHA).

Untuk mengakalinya, saya aplikasikan pelembab dua jam setelah pakai retinol namun tetap saja hasilnya di kulit saya malah ga sebaik saat saya hanya pakai toner dan serum saja. Sehingga pelembab ini saya pakai di hari-hari dimana saya ga pakai serum retinol dan saat pagi hari mau kerja cukup toner + pelembab dan sunscreen. Pakainya cukup sedikit saja karena kalau kebanyakan di wajah justru tampak kilang minyak, lama menyerapnya dan seperti ada lapisan gitu di wajah. Apalagi kalau diatasnya diaplikasikan sunscreen wajah berasa too much aja gitu saya ngerasanya. Jadi sebetulnya ini love-hate moisturiser tapi berhubung ini non comedogenic so let’s give it a shot.

Sunscreen Non Comedogenic

Sunscreen pertama yang setahu gw saat itu baru dia ini nih yang ada klaim non comedogenic. Ini sun stick kedua dari brand lokal yang berbeda yang aku punya, yang pertama bisa lihat disini. Berbeda dengan sun stick pertamaku, ini sekali oles saja terasa banget ada pelapisnya seperti minyak tipis tapi kalau ngaca ga kelihatan berminyak. Namun di kulit terasa gitu. Sun stick ini memberi efek blurring pores menyamarkan pori-pori dan glowing tapi seperti ada kerlip-kerlip gitu di wajah namun bukan glitter. Terasa lengket dan agak berat saat dipakai. Cuman dia bagus untuk ditimpa cushion favoritku. Jadi wajar aja sun stick ini bilang di kemasannya ini bisa juga digunakan sebagai primer karena lengket itu kali ya jadi cushionku nempel dan di-grip sama sun stick ini.

Untuk perlindungan matahari saat ku pakai kerja lapangan tanpa ditumpuk makeup hasilnya sangat bagus, ga panas di kulit ga sunburn setelahnya dan keringat ga bikin dia teerasa lumer atau meleleh di wajah. Jadi kurasa ini proteksinya beneran bagus ya meski sedikit heavy rasanya di kulitku. Sticknya mudah diaplikasiin mulus gitu saat digeser di kulit. Susahnya ya paling nakar seberapa banyak karena ga ketahuan tebal tipis cukup tidaknya sunscreen tiu di wajah. Teksturnya padat namun ga susah diaplikasikan karena ya itu tadi lumer glides smoothly. Ga hanya melindungi dari UVA dan UVB saja, sun stick broad spectrum ini juga mengandung oatmeal, rosehip oil, aloe vera, green tead and cucumber extract.

Sun stick yang resmi ada di meja riasku sejak tanggal 29 nopember 2022 ini dibandrol dengan harga yang masih cukup terjangkau. Kemasan yang praktis mudah dibawa, mudah diputar mengurangi olesan berkali-kali membuatnya lebih mudah diaplikasikan. Dan yang paling penting saat digunakan dengan toner + sun stick (tanpa makeup) kulitku jauh terasa lebih bersih dan ga bruntus komedoan setelah pemakaian. Namun kalau ditimpa makeup dan cuci muka, saat itu terasa sih komedo.

Kesimpulan

Sekedar saran dari aku kalau wajahmu terasa gampang komedoan sebaiknya hindari makeup dan coba pakai rangkaian dari toner-serum-pelembab-sunscreen yang non comedogenic dulu untuk lihat perkembangan kulit. Apakah setelah memakai mereka kulit tidak tambah banyak komedonya atau tetap banyak dan nambah. Seperti rangkaian non comedogenic yang kupakai diatas pun ga semuanya cocok dipakai barengan, jadi perlu lihat-lihat juga dengan keadaan kulit dan kandungan ya. Pastikan selalu ada BPOM meskipun mereka merk luar. Semua yang kupakai tersebut sudah ada Nomor BPOM.

Produk skincare non comedogenic yang kupakai diatas:

  1. Toner : La Roche Posay Toleriane Ultra Lotion QD pembelian bisa klik disini untuk tahu harganya
  2. Serum: La Roche Posay Retinol B3 Serum masih ada stock disini
  3. Pelembab atau Moisturizer: Simple Hydrating Light Moisturiser disini yang jual karena ini item langka
  4. Sunscreen: Esqa Supreme Hybrid Sun Stick SPF 50+ PA++++ dapatkan harga diskon disini

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan