mysterious shadow behind dark backdrop
Bacaan

6 Cerita Lain Simpleman Tentang Santet dan 7 Trah

Simpleman yang terkenal karena kisah KKn di Desa Penari, ternyata juga menulis Kisah Horror lainnya yang menarik untuk diikuti, sekaligus menyeramkan. Kisah kali ini melibatkan 2 tulisan simpleman di wattpad dan 4 kurang lebih thread di twitter simpleman, yang masih berada dalam satu garis cerita. Mengambil pokok permasalahan tentang praktek ilmu hitam yang terjadi di masa lampau. Topik ini jarang ditemukan dalam perfilman horor di Indonesia, sekilas mengingatkan saya akan cerita Mangkujiwo, Kuntilanak dan Pengabdi Setan. Ada bau kultusan iblis. tetapi bukan sekte lagi, di simpleman ini menyangkut keluarga besar turun-temurun (trah).

Singkatnya tentang perang santet yang terjadi antar keluarga besar. Kenapa keluarga-keluarga ini bisa sampai kirim santet dan bagaimana kengeriannya? Penasaran? silahkan baca ceritanya yang bisa ditemukan di akun twitter dan wattpad simpleman. Kalau mau lebih lengkap dan detail, bisa beli bukunya.

Anyway, meski kisahnya tidak ada adegan sensual, tetapi kesadisan yang mengerikan, kekerasan, dan pilihan hidup yang diambil adalah alasan kenapa saya tidak merekomendasikan ini dibaca usia dibawah 21tahun.

Untuk yang sudah baca ceritanya dan masih bingung dengan apa yang terjadi, timeline-nya bagaimana, kali ini saya coba tuliskan tentang peristiwa tersebut versi yang saya pahami sekaligus dugaan-dugaan saya. Untuk yang belum, silahkan cari kisah horor misteri simpleman dengan judul janur Ireng, Lemah Layat, Sewu Dino, Padusan Pitu Rinjani, Aksoro Kolojowo di twitter dan wattpad. Monggo, bisa komen juga dibawah ya. Lanjut.

Alur 7 Trah

Dahulu ada 7 Trah Keluarga yang melakukan Rogot Nyowo: sumpah bersekutu antar 7 orang keluarga besar tersebut yang punya ingon /piaraan (makhluk halus) dan kutukan masing-masing, untuk mengabdi pada Ratu dan kompak selalu. Jika dilanggar akan berbalik ke mereka. Ketujuh trah itu: Codro, Anggodo, Atmojo, Kuncoro, Sobo, Pangiwa dan satu lagi belum terbuka namanya. Dugaan saya: Wangsa. Wangsa memang nama tempat tapi ya itulah yang ada Wangsa-nya itu. Masing-masing trah ini juga punya kaki tangan yang muncul dalam cerita.

Singkat cerita, terjadi perpecahan diantara 7 keluarga tersebut yang berakibat fatal dengan melepas ingon-ingon mereka dan ilmu hitam yang na’udzubillah sadis. Peristiwa mencekam ini bisa dibaca di part Janur Ireng (wattpad simpleman), Sewu Dino, Lemah Layat, Padusan Pituh dan Aksara Kolojiwo yang ada di twitter-nya simpleman.

Menyadari mereka telah terpecah, rogot nyowo auto akan aktif. Mereka lalu mencari cara menangkal rogot nyowo. Atas perpecahan dan cara menangkal itulah ada peranan Kudro. Kudro ada 2. Pertama, orang-orang yang membawa kerugian bagi trah itu. Kedua, orang-orang yang akan menguntungkan 7 trah itu. Nantinya, akan ada 7 kudro rugi vs 7 kudro untung.

Menguak Tabir Teka-Teki Cerita (mengandung spoiler)

Ingat tulisan ini mau tidak mau mengandung spoiler karena yang dibahas memang teka-teki isi ceritanya. Bukan review atau sinopsis. Diharapkan untuk membaca ceritanya melalui thread yang sudah dituliskan simpleman di akun twitter dan wattpad-nya.

7 kudro untung vs 7 kudro rugi

Jika mengikuti ceritanya, siapa yang menjadi kudro yang bisa bawa untung atau rugi untuk trahnya, tampaknya agak susah ditebak. Mengingat Kuncoro saja harus meminta Bayu Suseno yang bisa melihat mimpi untuk ‘memeriksakan’ Sugik apakah dia kudro untung atau buntung. Yang memang fix disebut kudro bala’ untuk trah Kuncoro, seingat saya ya cuma Sugik. Terbukti, trah Kuncoro bisa habis karena Sugik mau mengambil peran dan membelot. Ada beberapa tokoh disini yang bisa saja adalah kudro, tetapi belum jelas tampaknya ada di pihak mana. Untung atau Buntung. Yaitu: Mayang, Mira, Sugik, Sri, Sugeng, Agus, Ruslan, Lindu, Koco, Riko, Dela, Bayu Suseno, dini.

Menurut kalian apakah mereka adalah kudro? manakah diantara mereka yang bawa sial atau bawa baik?

Masuknya Sewu Dino

Sabdo Kuncoro murka karena intan kuncoro (istri sabdo) yang sedang mengandung juga turut binasa terkena janur ireng, lalu melancarkan sewu dino. Ada 2 teori yang saya pikirkan. Pertama, mbah tamin sengaja ‘lengah’ untuk bisa sewu dino masuk dan mengenai dela. Mungkin Mbah Tamin diancam akan didatangi Bokolono-nya Sabdo. Lantas, kenapa Sabdo tidak melepas Bokolono saja ketimbang Sewu Dino? menurut hemat saya, karena Sabdo sudah dendam dan enggan hidup. Kalaupun kirim bokolono ke trah lain, mereka mati tapi sabdo masih hidup karena bokolononya ga bisa serang tuannya sendiri. Sedangkan sewu dino konsepnya kan lu mati gw mati. Jika Sabdo berhasil menghabisi trah Atmojo, Sabdo pun bisa mati juga.

Kedua, bukankah Sengartugih dan Bonorogo ini ingon trah Atmojo? kok bisa Sabdo ‘pegang’? Bisa jadi Sewu Dino itu sebenarnya dilepas oleh Atmojo sendiri, karena janur ireng waktu itu tidak mengenai sabdo makanya dia masih hidup saat yang lain sudah tamat. Bonorogo berusaha mengenai Sabdo tapi ditangkap Sabdo, dan Sengartugih kemudian oleh Atmojo sengaja dimasukkan ke Dela agar Sengartugih ga nyari Bonorogo lalu disembunyikan agar tak jadi senjata makan tuan.

Codro & Rinjani

Di cerita Sewu Dino dan Padusan Pituh, diketahui bahwa Rinjani ini kuat dan sakti mandraguna. Hampir menaklukkan semua trah kalau saja Codro tidak sigap menangkapnya. Bagaimana bisa Codro menekuk-lututkan Rinjani? Codro kuat tapi tidak sebegitu kuatnya juga. Namun Codro sangat cerdik. Ketika Rinjani lelah menjadi terlalu hitam kemudian memilih menjadi putih, Rinjani bertapa ditempat yang dia pilih, dijaga 7 kuncen. Codro mengiriminya anak-anak kecil. Rinjani yang awalnya senang dengan anak-anak, berbalik ‘hitam’nya dan mulai menyakiti anak kecil.

7 kuncen (salah satunya Bapaknya Mira) berhenti menjaganya sebab Rinjani tampaknya sulit untuk ‘diputihkan’. Rinjani murka karena ditinggalin kuncennya dan bersumpah akan memakan anak pertama dari tiap kuncen mantan penjaganya, ke-6nya sudah dimakan kecuali anak dari 1 kuncen yaitu Mira. Bapak Mira dengan teknik sedemikian rupa pokoknya berhasil menyelamatkan Mira. Saat itulah Codro tampaknya berujar ke Rinjani “Sudah, ditempat saya saja hayuk banyak anak-anak”. Akhirnya Rinjani mau ditawan jadi ingon Codro. Mungkin begitu, pikir saya.

Kini Codro sudah mati tubuhnya, mungkin itulah yang membuat Rinjani akhirnya bisa lepas jadi ingon codro dan berdiam di gunung sangkluk. Menunggu kedatangan Mira untuk membebaskan dirinya. Cara membebaskannya dengan mematahkan sumpah antara Bapak Mira dengan Rinjani. Entah apa dulu sumpahnya. Mungkin gini: kebebasanmu wahai rinjani ada di anakku, kalau kamu mau bebas maka kamu tidak boleh memakannya kecuali dia yang memilih menjadi dirimu. Lalu Bapaknya sampai mati dan Nenek Mira sampai mati terus berusaha menghalangi Mira dari Rinjani. Pantang menyerah, Rinjani terus berusaha agar Mira mendatanginya dan membebaskannya.

Wah… seru juga ya… Kalau penasaran biar nyambung sama tulisan saya, jangan lupa baca thread dan wattpadnya langsung dari penulisnya sendiri, simpleman. Teka-teki kita lanjutkan.

Sri-Sabdo

Sugeng yang saat itu mencatat penerawangan Sobo memperhatikan di catatannya dilihat-lihat membentuk juga tulisan SRI-SABDO. Darisini saya yakin Sri dan Sabdo berkaitan. Saat Sri bekerja di keluarga Atmojo menjaga Dela yang terkena Sengartugih ‘kiriman’ Sabdo, Sri tampak agak mudah untuk dipengaruhi Sabdo dan beberapa kali berusaha membantu Sabdo. Sugik juga pernah mengatakan seperti melihat senyum Sabdo di diri Sri. Sri seperti mendengar suara Sabdo saat ia babak-belur oleh Sugik dan Bokolono meskipun Sabdo mati, Bokolono masih ada dan menghampiri Sri saat Sri dalam api. Sri sepertinya adalah kudro yang menguntungkan nantinya untuk trah Kuncoro. Mungkin saat pemusnahan sewu dino, sabdo sempat melakukan apalah gitu yang kalaupun raganya mati, bokolononya udah disetting akan nyari Sri. Meskipun Sri terkurung api, sepertinya Sri riwayatnya belum tamat.

Perempuan Blazer Merah

Mira yang kerja di kantor media Sobo didatangi perempuan mengaku punya adik bernama Bayu Suseno. Padahal dicerita sebelumnya, Bayu adalah anak sulung, punya adik bernama Dayu yang sudah tiada menjadi tumbal. Perempuan itu mengabarkan Trah Angkara sudah tiba. Angkara disematkan juga pada trah Atmojo. Juga ada tulisan Janur Ireng telah menghabisi keluargaku (kuncoro, maksudnya). Bisa jadi perempuan itu Sri yang dengan kesaktian Bokolono mencari Mira agar menemukan Bayu untuk tidak mengubah jalannya rajat kembang, alias semua trah agar kena rogot nyowo.

Karena jika melihat Wangsa yang menantikan kehadiran Bayu dan menganggapnya bisa mengubah jalannya rajat kembang, dan Sobo yang mengejar Bayu Suseno, sangat masuk akal bukan jila Bayu dicari 6 trah untuk mengubah jalannya rajat kembang dan 1 trah yaitu Kuncoro yang menginginkan tetap terjadi rogot nyowo atas perbuatan janur ireng waktu itu. Tapi gimana? Kuncoro kan trah yang kini udah ga ada dan mana bisa melawan 6 trah. Gayatri Pangiwa yang sudah bosan hidup abadi menginginkan rogot nyowo ini juga terjadi. Kuncoro + Pangiwa. Sri+Mira. Wah….

Lalu Mira yang sadar mendapati ada catatan baru tertulis; untuk mencari bayu suseno maka carilah intan kuncoro. Hahahahaha makin rumit. Dahlah!

Tinggalkan Balasan