Tayangan

Bedah Adegan Film “Mile 22” Ini Kenapa Sekuel Kedua Wajib Ditunggu

Spoiler Alert. Banyak yang menilai dan memberi rating kurang memuaskan untuk film dengan alur maju mundur ini. Memang di awal terasa membosankan, adegan perkelahian yang flat, kurang greget, tapi kalau mendengar kabar film ini akan ada sekuelnya, wajar aja film pertamanya ngambang, biar penasaran dan nonton sekuelnya. Buat saya justru film ini berhasil membuat saya tidak sabar ingin menonton kelanjutan akting di seri berikutnya Iko Uwais dan Mark Wahlberg.

Untuk yang sudah pernah nonton dan bingung, mari kita bedah film ini. Bagi yang belum nonton, nanti aja nontonnya setelah baca biar bisa dicocokin. Agar memudahkan, disini saya mau fokus pada adegan-adegan yang menjadi kunci ketertarikan saya dengan film ini.

***

Adegan pertama: Agen rahasia Amerika CIA melakukan penggerebakan di sebuah rumah yang kemudian terjadi adu tembak. Seisi penghuni rumah tersebut mati tak terkecuali 1 remaja laki-laki berusia 18 tahun yang sebenarnya berhasil selamat tapi ditembak Silva (diperankan Wahlberg) di halaman belakang rumah bercat biru tersebut atas izin Mother. Sebelum ditembak, remaja itu berbicara dengan bahasa Rusia. Kurang lebih “you’re making a mistake” dan dijawab Silva “i’ve made many mistakes“.

Mother adalah sebutan pemimpin sebuah tim rahasia bernama OVERWATCH yang tidak ketahuan dimana lokasinya alias tak bisa dilacak, gelap. Entah milik negeri atau swasta atau campuran tak jelas juga.

Adegan kedua: Penggerebekan tersebut masuk berita televisi dan rumah yang diserang itu adalah Rusia Safehouse. Terpampang foto-foto penghuni rumah yang mati termasuk remaja laki-laki tersebut. Di berita itu jelas disebut bahwa remaja itu dan penghuni dirumah tersebut adalah orang Rusia. (Darisini saya mengerti bahwa remaja itu akan menjadi kunci, karena porsi di beritanya agak lama dan Silva memandanginya lama).

Adegan ketiga: Li Noor menahan tangis membakar poto keluarganya dan poto seragam seperti seragam epolisian. Sewaktu Li Noor (Iko Uwais) membakar poto keluarga dan poto ia mengenakan seragam warna biru, ada 3 yang saya duga. 1, keluarganya sudah tidak ada. 2, keluarganya masih ada tapi dia menutupi tentang keluarganya untuk keamanan. 3, karena memang dia benci.

Adegan keempat: Seorang perempuan tak terlalu paruh baya berparas cantik berjalan didampingi laki-laki berseragam militer. Mereka duduk di dalam yang desainnya seperti pesawat induk untuk tempur, entah apa yang dikatakan tidak ada terjemahan. Tapi dari tab yang diserahkan tentara ke ibu itu, ibu itu melihat poto dan data Li Noor berseragam biru disana.

***

Dalam sebuah film khususnya genre thriller, entah itu paduan thriller dengan action atau dengan horror, tak ada adegan yang muncul tiba-tiba tanpa ada kaitannya. Kita hanya belum mengetahui maksudnya saja. Nah, ternyata adegan-adegan ibu dan laki-laki berseragam militer hijau tua di dalam pesawat ini adalah kunci teka-teki film ini.

Jadi, di sebuah Negara bernama Indocarr, ada warga bernama Li Noor. Di Indocarr ada Kedutaan Amerika. Di Kedutaan tersebut, ada tim CIA termasuk Silva. Li Noor sedang dicari-cari oleh pemerintahan dalam negeri Indocarr entah karena apa. Li Noor bersembunyi (adegan 3). Li Noor mencari cara keluar dengan aman dari Indocarr. 

Li Noor meminta suaka pada Amerika dengan menawarkan pocket berisi info lokasi Cesium yang mereka cari selama ini. Kalau mendapatkan suaka, Li Noor bisa keluar dari Indocarr dibawah perlindungan Amerika. Karena tak mungkin Li Noor  sendirian yang melawan orang-orang dari dalam negeri yang memburunya.

Agar agen rahasia amerika percaya dengan keterangannya, bahwa ia bersungguh-sungguh meminta suaka, Li Noor menginformasikan salah 1 lokasi penyimpanan bubuk Cesium. Silva yang Ibu dan 2 saudaranya mati saat ia masih kecil diduga dibunuh ga tau sama siapa (sepertinya ada misteri dibalik ini ya kalik tiba-tiba ada yang bunuh), pun melakukan pengecekan lokasi yang disebut.

Dari sini saya dibuat bertanya-tanya kenapa Li Noor tahu CIA sedang mencari Cesium, dan Li Noor bahkan memegang data penting keberadaan Cesium yang selama ini dicari-cari. Kan ga mungkin Li Noor dapat mungut dari jalan. Tapi Silva ga mikir sampai disini.

Pihak Amerika akhirnya setuju memberi suaka setelah lokasi yang diberitahu Li Noor terbukti ada Cesium. Dimulailah perjalanan 22 Mil (22 Mile yang jadi judul film ini) menuju tempat bernama Angel, dimana pesawat akan turun menjemput dan mengangkut Li Noor. Ini ternyata menjadi scene penting juga. Saat perjalanan Li Noor dengan Silva dan Agen wanita amerika bernama Alice, diawasi keamanannya oleh Overwatch. Rupanya Ibu dan militer Rusia juga ikut mengawasi. Mereka saling mengawasi. Entah bagaimana teknologi yang mereka punya ya.

Dari 5 adegan diatas itu, siap-siap dengan full spoiler. Kalau masih mau penasaran nonton langsung, jangan lanjutkan baca.

TERNYATA:

Remaja 18 tahun di adegan 1 itu adalah anak dari Ibu di adegan 4 yang memiliki power dan kuasa. Ibu itu meminta tolong kepada tentara rusia untuk menghancurkan mereka yang membunuh anaknya. Sasaran utamanya: OVERWATCH.

Pancingannya? LI NOOR. Li Noor adalah agen mata-mata handal, dia oleh agen elit Rusia tersebut menjalankan misi menemukan lokasi Overwatch.

Begitu sampai di lokasi, Silva tak turut naik ke pesawat. Li Noor lepas landas ditemani Alice. Li Noor memberikan kode untuk pocket yang sudah dia serahkan dan berada di tim Silva, yang ternyata saat dimasukkan, data yang memuat (sisa) 5 lokasi bubuk radioaktif tersebut berhenti di menit-menit terakhir. 

Tapi bukannya muncul lokasi lain, justru muncul wajah sang anak yang tewas memenuhi layar komputer. Overwatch yang keberadaannya sulit diketahui dan dilacak akhirnya ditemukan oleh Rusia dari kode itu dan menghabisi semua tim Overwatch. Damn! That is how dangerous power could be in mom’s hands.

Li Noor yang memiliki kebiasaan melakukan gerakan tangan seperti hitung zikir pakai jari, ternyata kebiasaan itu juga sama dengan tentara rusia yang mendampingi Ibu si anak itu. Artinya, Li Noor pernah bergabung di tenrara rusia. Bukan hanya menjadi polisi di Indocarr saja. Pantas dia disebut spionase oleh pemerintahan Indocarr sendiri dan diburu. Itu sebabnya dia menyanggupi permintaan Rusia, dia mendapat suaka dari Amerika keluar dari indocarr, misinya sebagai mata-mata rusia juga berhasil.

***

Saya penasaran dengan taktik yang akan dijalankan Silva yang pasti kesel diperdaya Li Noor. Siapa tahu film kedua akan menunjukkan kejeniusan Silva. Saya juga ingin tahu siapa sebenarnya Ibu itu. Kekuatan dan authority seperti apa yang dia punya hingga sanggup melakukan hal sebegitu besar untuk membalas kematian anaknya. Pun Li Noor, siapa dia sebenarnya.

Buat saya film ini amazing! 4 dari 5. Filmnya tidak intens memang, tapi jalan ceritanya menarik. Alur maju mundur yang dikemas dengan kurang rapi membuat banyak penonton bingung, saya berharap ada perbaikan sinematik di sekuel selanjutnya. Dan saya hausss dengan adegan laga Iko Uwais. I want more! Salah satu yang saya suka juga selipan obrolan dark humor-nya yang bisa bikin saya ngakak-ngakak sendiri. My favorite line di film ini “No birthday cake! No birthday cake.” (Silva)

Yes, definetly this movie is worth to watch. Good job!

tulisan ini pernah tayang di kompasiana, ditulis oleh saya 9 Februari 2021   15:34 dan diunggah ulang di blog saya ini tanpa perubahan isi.

Anda mungkin juga suka...

Tinggalkan Balasan