Terkait dengan tulisan saya mengenai keterkaitan pH dengan cleanser yang dapat dibaca, menunjukkan ketertarikan saya pada hydrating toner. Mengingat pentingnya mengembalikan pH kulit setelah terkena cleanser dan menghidrasi kulit kering saya yang dehidrasi, sehingga saya memasukkan hydrating toner dalam skincare routine saya.
Saya sudah siap-siap merogoh kocek lebih dalam karena mencari fungal acne safe toner yang sekaligus ramah di kulit kering itu susah dan kalau ketemu pun mahal harganya.
Eh, ketemunya malah dengan brand lokal, harganya terjangkau, memenuhi apa yang saya cari plus bisa mencerahkan. Tentu saya angkut!
Ini dia balancing essence toner dari brand lokal bernama Hale.
Saya berusaha sih cari tahu tentang apa itu essence toner, beda ga sama hydrating toner. Situs luar kebanyakan nulis bedanya essence dengan toner, bukan tentang apa itu essence toner. Tapi situs bahasa Indonesia ada yang ngartiin essence toner adalah “Produk perawatan wajah bertekstur cair yang digunakan setelah membersihkan wajah dan sebelum pemakaian serum“. Hm………..
Okelah menurut saya, essence toner ini produk hybrid antara toner dengan essence. Toner teksturnya cair, essence ga cair-cair banget. Toner untuk menyeimbangkan pH, essence dengan kandungan yang terkonsentrat (tergantung apakah essence dengan kandungan mencerahkan, melembabkan, dll) tapi tidak se-full serum. Bam! Digabungin jadi deh essence toner yang mampu menyeimbangkan pH, ringan, sekaligus ada ‘target’ tertentu yang terkonsentrat di dalam essence.
Overwiew product:
Salah satu cara marketingnya yang saya suka adalah kemasan box kardus yang cocok untuk dibuat unboxing di story instagram disertai kartu dari Hale, walaupun hanya membeli 1 produk dari Hale saja.
Ini mendorong orang menjadi semangat untuk ‘ceritanya’ unboxing produk Hale atau diposting di feed. Very instagrammable. Costumer yang bukan beauty influencer atau bukan selebgram seperti saya bisa ala-ala di ‘endorse’ gitu waktu mosting produk ini. Kita, merasa (diperlakukan) spesial.
Marketing yang selanjutnya saya suka, jika kemasan kotak botol toner ini dilepas, informasi produk tidak hilang, karena info produk juga tertera di botolnya (claim, ingredients, expired date, dan manufacturer-nya kecuali 100ml itu tidak tertera di botol adanya di kotaknya aja).
Ini point plus bagi saya, karena brand seperti menunjukkan kepercayaan (confidence) akan produknya. Tidak khawatir komposisinya terpampang di botol (rasanya tu tidak ada yang perlu ditutupi begitu), sehingga kalau ada yang tidak cocok dengan produk tersebut bisa cari tahu komposisinya atau mungkin diangkut ke dokter kulit itu produk untuk ditanyain kandungannya dan segala kemungkinannya.
Bagi saya ini marketing yang bagus ketimbang hanya memajang claim produk saja pada wadahnya. Rata-rata dari toner yang saya pernah miliki, toner dengan kemasan ada kotaknya, komposisinya cuma ada di kotaknya saja. Kecuali toner itu tidak dengan kemasan kotak, nah baru tuh terpampang detil info produknya di wadahnya.
(Tidak memasang komposisi pada wadah produk itu menurut saya cara marketing juga. Kalau merasa ga cocok dengan suatu produk, alih-alih baca ingredients karena tidak tercetak di wadah produk apa yang mau dibaca sedang kemasan udah kebuang, saya jadinya malah ke brainwash dengan klaim produknya dan ngabisin tu produk meski sadar ini tuh ga ngefek bagus di kulit saya, tetap saya lanjutin make dengan harapan-harapan).
Secara komposisi yang saya cek di skincarisma, toner ini tidak mengandung alcohol, fragrance, paraben, sulfate, dan ini fungal acne safe.
Essence toner ini teksturnya tidak terlalu cair seperti 2 hydrating toner yang pernah saya pakai sebelumnya. Jadi langsung bisa dituang begitu ke ujung jari tanpa perlu gosok-gosok dengan kapas (poin plus lagi). Memang cara pemakaiannya bisa juga dengan kapas, tapi karena teksturnya tidak cair-cair banget jadi saya milih pakai tangan. Kenapa saya taruh di ujung jari? Karena nanti saya ngoles dan tepuk-tepuknya pakai ujung jari.
Seperti ini:
Di foto tampak teksturnya cair seperti baru dituang trus lari, tapi ini karena saya kelamaan jepret-jepretnya nyari yang bagus yah keburu merembes.
Akan sulit mengaplikasikan toner bertekstur cair dengan tangan, karena baru mau ditemplokin udah keburu tumpah dari telapak tangan atau merembes kemana-mana sedangkan essence toner ini tidak begitu. Pasangan toner tekstur cair itulah kapas atau botol spray.
Pemakaian Pribadi:
Jika dipakai 3 tetes per ujung jari saya untuk 1 muka saya, essence toner ini benar-benar tidak cukup melembabkan kulit saya yang kering dan dehidrasi ini.
Saya butuh 15 tetes. 3 di pipi kanan, 3 di pipi kiri, 3 dari batang hidung, cuping hidung dan dekat lubang hidung, 3 di bagian dagu dan kumis, 3 lagi di dahi. Memang agak tebal rasanya seperti memakai masker bertekstur gel. Tapi ini metode yang bekerja di kulit saya yang dehidrasi ini. Lama kelamaan juga terasa ringan dan lembab. Cepat menyerap.
Setelah saya oles dengan gerakan memutar (ini salah satu fungsi saya taruh di jari, jadi sewaktu melakukan gerakan putar-putar, jari saya tidak bersentuhan langsung dengan kulit wajah melainkan dibatasi oleh essence toner-nya), saya lihat di cermin sudah merata, barulah saya tepuk pelan-pelan dengan tiga jari saya itu. Dan ini berfungsi banget di wajah saya. Tidak menimbulkan kemerahan dan tidak terasa perih. Essence toner ini melembabkan dan membuat kulit saya lebih cerah dan terlihat sehat. Mood jadi bagus.
Mari kita lihat nanti bagaimana efeknya sampai habis pemakaian sebotol ini.
Kekurangannya sih, begitu tutup botol dibuka, produknya (yang saya beli dari mall official store brand ini) tidak ada segel di lubangnya. Saya sih tidak masalah tapi bagi orang yang was-was mungkin curiga kenapa tonernya tidak ada penutupnya untuk memastikan produk memang baru.
Nah, tertarik mencoba? Sekalipun kulit kalian ga fungal acne, tapi melihat clean ingredientsnya, saya rasa toner seharga Rp.129ribu ini patut banget untuk dicoba.
[…] Ketemu? Ketemu. Apa toner pertama saya setelah vakum sekian lama dari toner? Baca ini: my first essence toner. […]
Artikelnya sangat membantu dan beramanfaat ka, terima kasih banyak yah
makasiiiii
[…] yogurt bulgarian, review disini. Dan saya belum ada toner lagi selain hale toner saja, review disini. Kleveru sudah habis, saya ganti cleanser baru. Saya juga sudah pakai sunscreen dan nyobain serum […]
[…] 2. Hale essence toner, tuang di telapak tangan, tepuk-tepuk / usap – usap, baca reviewnya disini […]
[…] 2. Hale essence toner, tuang di telapak tangan, tepuk-tepuk / usap – usap, baca reviewnya disini […]
[…] Toner Skincare Lokal FUNGAL ACNE SAFE! […]